Suatu hari, di dalam kelas, aku melihat teman sekelasku, Anton, yang sedang memberikan sebuah paket kecil kepada salah satu temannya. Saya melihat kecurigaan di wajah mereka dan ketika mereka pergi dari kelas, saya merasa ada sesuatu yang tidak beres.

Saya bertanya kepada teman-teman sekelas lainnya dan mereka memberi tahu saya bahwa Anton terlibat dalam peredaran narkoba. Saya merasa sangat terkejut dan bingung dengan apa yang harus saya lakukan. Di satu sisi, saya tidak ingin mengadukan teman sekelas saya itu, tetapi di sisi lain saya juga tahu bahwa peredaran narkoba sangat berbahaya dan dapat merusak masa depan orang banyak.

Saya memutuskan untuk berkonsultasi dengan orang dewasa yang dapat dipercaya dan akhirnya memilih untuk menghubungi guru BK (Bimbingan & Konseling) di sekolah kami. Saya memberitahukan apa yang saya lihat dan dengar, serta menyampaikan kekhawatiran saya terhadap situasi tersebut.

Guru BK memberikan dukungan dan saran kepada saya. Dia mengatakan bahwa saya telah melakukan hal yang benar dengan memberitahukan situasi ini dan dia akan mengambil tindakan selanjutnya. Guru BK berbicara dengan kepala sekolah dan polisi, dan akhirnya Anton ditangkap ketika sedang membawa narkoba ke sekolah.

Saya tahu bahwa keputusan saya untuk memberitahukan situasi ini tidak mudah, tetapi saya merasa bahwa itu adalah hal yang benar untuk dilakukan. Saya tidak ingin melihat teman sekelas saya merusak masa depannya dengan menjadi terlibat dalam peredaran narkoba, dan saya juga tidak ingin melihat teman-teman sekelas lainnya menjadi korban dari narkoba.

Ketika Anton ditangkap, saya merasa sedih dan kecewa, tetapi saya juga merasa lega bahwa keputusan saya untuk memberitahukan situasi tersebut telah membantu untuk menghentikan peredaran narkoba di sekolah kami. Saya harap ini menjadi pelajaran bagi semua orang bahwa peredaran narkoba sangat berbahaya dan kita semua harus melawan narkoba dengan segala cara yang mungkin, bahkan jika itu berarti melaporkan teman sekelas kita.

Pamulang, 1995