Diorama Perjalanan Bangsa Indonesia dari Masa Prasejarah, Hindu-Budha, Islam hingga Masa Kolonialisme Bangsa Barat
Sejarah perjalanan bangsa Indonesia membentang sepanjang masa, dari masa prasejarah hingga kolonialisme bangsa Barat. Setiap periode memiliki peristiwa dan perubahan yang signifikan, mencerminkan perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kedaulatan, agama, dan budaya. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi beberapa peristiwa penting dalam sejarah Indonesia, seperti masa prasejarah, masa Hindu-Budha, masa Islam, dan masa kolonialisme bangsa Barat. Melalui pemahaman yang mendalam tentang sejarah perjalanan bangsa Indonesia, kita dapat menghargai perjuangan yang telah dilakukan untuk mencapai kemerdekaan dan membangun identitas bangsa yang kuat.
MASA PRASEJARAH Masa Prasejarah di Indonesia terjadi pada rentang waktu 3000 – 2000 SM.
MASA HINDU-BUDHA
Candi Borobudur, 824 M.
Bandar Sriwijaya, abad ke-7 – 13.
Bendungan Waringin Sapta, Abad ke-11.
Sumpah Palapa, 1331.
Candi Jawi, Perpaduan Siwaisme – Buddhisme, 1292.
Utusan Cina ke Majapahit, 1405.
Armada Perang Majapahit, abad ke-14.
MASA ISLAM Peranan Pesantren dalam Penyatuan Bangsa, Abad ke-14.
Untuk menjaga agar hasil bumi Kalimantan seperti batu bara, minyak, karet dan lain-lain tidak jatuh ke tangan bangsa lain, Belanda berusaha untuk menguasai Banjar melalui campur tangan dalam pemerintahan Kesultanan Banjar. Hal ini menjadi alasa bagi rakyat Banjar untuk mengangkat senjata melawan Belanda di bawah pimpinan Pangeran Antasari. Penyerangan terhadap kapal Belanda Onrust di Lontartur dilakukan oleh Pangeran Suropati, saudara Pangeran Antasari.
Perang Aceh, 1873 – 1904.
Perlawanan Sisingamangaraja, 1877 – 1907. Dengan dalih zending sering diganggu oleh pasukan Sisingamangaraja, Belanda melakukan ekspansi ke Tapanuli. Bentrokan pertama dengan Belanda terjadi pada tanggal 15 Februari 1878, setelah Sisingamangaraja memberi peringatan kepada pasukan Belanda agar meninggalkan Tapanuli. Perlawanan terhadap Belanda kemudian mendapat bantuan rakyat Aceh dan Minangkabau. Dalam pertempuran di Tanggabatu dekat Balige pada tahun 1884, Sisingamangaraja dapat memukul mundur pasukan Belanda.
Dalam jejak heroik Sisingamangaraja, kita menemukan pelajaran penting tentang kekuatan solidaritas dalam keberagaman. Ketika pasukan Belanda mencoba memperluas pengaruhnya, Sisingamangaraja dan rakyatnya tidak sendirian. Bantuan dari Aceh dan Minangkabau datang bersama, menegaskan bahwa dalam menghadapi kesulitan, kita dapat saling membantu tanpa memandang perbedaan yang ada.
Pertempuran Jagaraga, 1848 – 1849.
Pada tahun 1841, Belanda memaksakan penghapusan peraturan Tawan Karang yang diakui sebagai lembaga hukum adat di Bali, tetapi ditolak oleh Buleleng dan Karangasem. Walaupun dalam serangan Belanda pada tahu 1840 Buleleng dan Karangasem dapat diduduki, namun semangat juang rakyat tetap berkobar dan mereka menyiapkan pertahanan di Jagaraga. Pertempuran di muka Pura Dalem Jagaraga berakhir dengan gugurnya seisi pura yang lebih dikenal sebagai Puputan Jagaraga.
Dalam kobaran semangat perlawanan, Pertempuran Jagaraga menjadi simbol ketangguhan dan keberanian rakyat Bali. Meskipun Belanda memaksa penghapusan Tawan Karang, rakyat Buleleng dan Karangasem menolak tunduk. Dalam pertempuran di muka Pura Dalem Jagaraga, mereka mempertahankan kehormatan dan kebebasan dengan jiwa yang tak tergoyahkan. Puputan Jagaraga mengingatkan kita akan semangat yang melampaui batas demi mempertahankan nilai-nilai adiluhung dan martabat bangsa.
Sejarah perjalanan bangsa Indonesia adalah kisah yang penuh dengan perjuangan dan perlawanan dalam menghadapi berbagai pengaruh luar, termasuk kolonialisme bangsa Barat. Dari masa prasejarah yang mencakup masyarakat Indonesia purba hingga masa Hindu-Budha yang ditandai dengan kejayaan kerajaan-kerajaan seperti Sriwijaya dan Majapahit, serta perjalanan Islam yang memberikan identitas baru bagi bangsa Indonesia. Selanjutnya, masa kolonialisme bangsa Barat menciptakan tantangan baru yang harus dihadapi, tetapi juga mengilhami semangat perlawanan dan kebangkitan nasional. Dalam setiap masa, perjuangan dan semangat perlawanan menjadi pondasi yang kuat bagi perjalanan bangsa Indonesia menuju kemerdekaan dan pembentukan identitas bangsa yang beragam dan kuat. Melalui pemahaman yang mendalam tentang sejarah perjalanan bangsa Indonesia, kita dapat menghargai warisan dan perjuangan leluhur kita, serta melanjutkan perjuangan mereka untuk mencapai kemajuan dan kemakmuran bagi bangsa Indonesia di masa depan.
dapat dipahami š