Allah Menciptakan Manusia, Pria dan Wanita

(Kejadian 1: 27)

Keduanya diberi kemampuan untuk saling mencintai.
Sebab dalam kehangatan cinta sebagai sepasang kekasih
terungkaplah hakikat Allah pencipta sendiri:
ALLAH itu KASIH !!!

27 Januari 2007, saat itu hari kedua pertemuan kita di Gereja Katolik Roh Kudus Katedral – Renon, Denpasar. Aku ingat sekali, kamu memintaku untuk menemanimu membeli kaset Natal, dengan judul album “Dia sumber gembiraku”, yang diaransemen ulang oleh G. Djaduk Ferianto. Karena saat itu kebetulan hari Minggu, jadi sekalian aku juga memintamu untuk menemaniku dalam Misa hari Minggu. Misa berjalan seperti biasa dan kita pun masuk dalam Sakramen Maha Kudus yang khusyuk. Saat itu Doa Syukur Agung sangat merasuk dalam hati kita masing-masing. Kita khusyuk dalam Doa, berharap dan memohon kepada-Nya dengan segenap kepercayaan kita yang dirahmati oleh Roh Kudus (secara sadar atau tidak sadar, kita telah dipilih oleh Allah). Saat itu walau sedikit malu-malu, aku bertanya padamu, “jika kamu belum memiliki kekasih, kamu bisa meminta kepada Tuhan dengan Doa ini”, sambil menyodorkan Madah Bakti No. 26 Mohon Teman Hidup yang Tepat. Kamu pun mengambil Madah Bakti yang kusodorkan dan membacanya. Entah, saat itu kamu membacanya dalam Doa atau tidak, yang pasti kamu pun khusyuk dalam saat Doa Syukur, di mana kita memohon segala Rahmat-Nya untuk kebaikan hidup kita, di hari kemarin, hari ini dan di waktu yang akan datang. Saat itu, jujur saja, aku berdoa sama persis dengan isi Buku Doa yang aku sodorkan kepadamu.

Inilah Doa dari Madah Bakti No. 25 yang aku haturkan kepada Tuhan Juruselamat kita:

“Ya Tuhan & Allahku, Bapa yg maha pengasih, Engkau melihat seluruh hidupku. Ibaratnya aku berdiri di puncak gunung dan melihat pemandangan yg membentang luas dibawah kakiku. Diantara begitu banyak gadis, ada satu orang yang sudah Engkau tentukan menjadi teman hidupku nanti. Gadis itu nanti harus meninggalkan ayah dan ibunya untuk tinggal bersamaku selalu. Ia akan mengikuti aku dengan segenap hati, sesuai dengan kehendak-Mu; ia akan menjadi milikku & aku menjadi miliknya, sehingga kami berdua menjadi satu jiwa dan raga. Ya Tuhan, berilah aku pengamatan yang tajam untuk mengenal & kesabaran yang tulus untuk menimbang serta memilih. Aku ingin memilih bukannya karena dorongan nafsu yang membuta, melainkan berdasarkan cinta yang ikhlas. Tuhan, aku berharap memperoleh teman hidup yang cocok dan ibu yang tepat bagi anak-anak, yang telah Engkau tetapkan bagiku dari keabadian. Amin”.

Demikian juga Doa dari Madah Bakti No. 26 yang kau minta pada Misa Minggu saat itu:

“Bapa di Surga yang maha pengasih, dalam kebijaksanaan-Mu yang tak terselami Engkau telah menetapkan seorang pemuda menjadi jodohku. Ia akan mencari aku supaya menjadi teman hidupnya. Ialah yang akan menjadi pelindungku & ayah bagi anak-anakku. Ya Bapa, Engkau tahu tempat tinggal pemuda itu. Jagalah ia dalam rahmat-Mu, supaya ia selalu hidup suci dan tahu mengendalikan diri. Semoga ia selalu berlaku sopan, ramah & ksatria. Jauhkanlah ia dari segala bahaya & teguhkanlah ia dalam kebaikan. jagalah dan lindungilah aku juga, supaya dia menemukan daku dalam keadaan yang pantas baginya. Garaplah ladang hati kami, dan taburilah dengan benih-benih sabda-Mu, supaya selama masa remaja ini hati kami disucikan & kehendak kami dikokohkan. Ya Bapa, kami berharap: Kalau tiba saatnya nanti, kami berdua bersama-sama membangun rumahtangga yang berkenan kepada-Mu, yakni rumahtangga yang memancarkan kasih sayang kebapaan-Mu kepada semua orang di sekitar kami. Amin”.

28 Januari 2007, Sehari setelah harapan yang aku & kau minta, Tuhan Yesus mengabulkan. Kamu adalah hadiah terbesar dalam hidupku dari Tuhan dan Juruselamatku, Putra Allah yang Kudus.

Jatuh-Cinta

“Bersamamu dalam Bingkai Hati Kristus”

Bersamamu adalah waktu yang sangat berharga bagiku,
bahkan lebih berharga dari harta apapun di dunia ini.
Bersamamu, bagai Sakramen dalam Hati Kudus Yesus.
Karena ku tahu…
Bersamamu adalah Anugerah Kristus,
yang tidak boleh kusia-siakan sepanjang hidupku,
bagai Hosti yang meneguhkan imanku,
bagai Anggur yang menyegarkan jiwaku.
Bersamamu membuat aku bersyukur
atas segala yang dikehendaki Allah dalam hidupku.
Bersamamu membuat aku senantia bersukacita,
bersorak gembira, Aleluya… Aleluya… Aleluya…
Bersamamu, seperti berada di dalam rumah dengan kehangatan Hati Kristus.
Karena rumahmu adalah hatiku,
Begitu juga rumahku adalah hatimu,
yang beratapkan Hati Kudus Yesus.
Karena ku tahu…
Bersamamu aku bahagia,
sekarang dan selama-lamanya.

(Puisi oleh: Christyn Susanty)
06.12 PM
Pasuruan, 21 Juli 2012

@Pasuruan - Jawa Timur
@Pasuruan – Jawa Timur

Bersukacitalah senantiasa. Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu (1 Tesalonika 18).